Rabu, 13 Juni 2012

Contoh Identifikasi Skripsi


Nama Penyusun Skripsi          : Anisatul Aini
NIM                                        : 073911007
Jurusan                                    : PGMI
Tahun                                      : 2011
Judul                            : IMPLEMENTASI TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM MATA PELAJARAN IPS KELAS IV MI NURUL ISLAM SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
           
Menurut pendekatan konstruktivistik sebuah pengetahuan bukanlah kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang bisa dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seorang terhadap objek, pengalaman maupun hubungannya. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan teresdia dan sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru.
Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ditentukan, melainkan sesuatu proses pembentukan. Semakin banyak seseorang berinteraksi dengan objek dan pengetahuan tersebut akan mengikat dan lebih rinci. 
Aspek-aspek pembelajaran konstruktivisme
1.      Asimilasi
Merupakan proses kognitif dan penerapan pengalaman baru ketika seseorang memadukan stimulus/ persepsi kedalam skemata/ perilaku yang sudah ada.
2.      Akomodasi
Dalam menghadapi rangsangan/ pengalaman baru seseorang tidak dapat mengasimilasikan pengalaman yang baru dengan skema yang telah dipunyai. Pengalaman yang baru itu bisa jadi sama sekali tidak cocok dengan skema yang telah ada. Dalam keadaan demikian orang akan mengadakan akomodasi. Akomodasi adalah suatu proses struktur kognitif yang berlangsung sesuai dengan pengalaman baru, proses kognitif tersebut menghasilkan terbentuknya skema baru dan hilangnya skema lama.
Jadi dalam asimilasi, individu memaksakan struktur yang ada padanya kepada stimulus yang masuk artinya, stimulus dipaksa untuk memasuki salah satu yang cocok dalam struktur mental individu yang bersangkutan. Sebaliknya dalam akomodasi individu dipaksa mengubah struktur mentalnya agar cocok dengan stimulus yang baru itu. Dengan kata lain asimilasi bersama dengan akomodasi secara terkoordinasi dan terintegrasi menjadi penyebab terjadinya adaptasi intelektual dan perkembangan struktur intelektual.
Menurut E. Mulyasa inquiry adalah cara menyadari apa yang telah dialami. Sistem belajar mengajar ini menuntut siswa berfikir, model pembelajaran ini menempatkan siswa pada situasi yang melibatkan mereka pada kegiatan intelektual dan memproses pengalaman belajar menjadi sesuatu yang bermakna.
Sedangkan menurut Golo dalam bukunya Trianto mendesain model pembelajaran inovatif progresif inquiry adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Jadi, metode inquiry adalah suatu proses belajar mengajar yang berpusat pada siswa, guru tidak perlu menjejalkan seluruh informasi kepada siswa. Guru hanya membimbing suasana belajar siswa sehingga mencerminkan proses penemuan bagi siswa. Materi yang disajikan boleh berupa informasi, akan tetapi siswa diberi kesempatan untuk mencari dan menemukan informasi dari bahan ajar yang dipelajari. Dengan metode inquiry akan mendorong siswa untuk mengembangkan potensi intelektualnya dengan menemukan hubungaan dan keteraturan dari materi yang sebelumnya dipelajari, siswa menjadi lebih mudah mengerti struktur materi yang telah dipelajari.
Menurut penulis, model yang cocok untuk siswa SD/MI yaitu model inquiry terpimpin. Guru sebagai fasilitator bagi siswa dan memandu arah berfikir siswa serta mengajak untuk berfikir kritis dan kreatif, dan melatih siswa untuk belajar mandiri dan aktif mencari informasi atau sumber terkait materi pembelajaran.
Sesuai dengan hasil obserfasi yang penulis lakukan di MI NU NURUL ISLAM SEMARANG, model inquiry ini yang bersumber dari paham konstruktivisme terbukti memberikan dampak positif bagi siswa, terbukti ketika siswa mendapatkan tugas mereka merasa tidak terbebani karena semua pertanyaan yang telah diberikan berhubungan dengan lingkungan sekitar dan sesuai dengan pengalaman yang pernah dialami para siswa sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar