Nama Penyusun Skripsi : Anisatul Aini
NIM :
073911007
Jurusan :
PGMI
Tahun :
2011
Judul : IMPLEMENTASI
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM MATA
PELAJARAN IPS KELAS IV MI NURUL ISLAM SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Menurut pendekatan konstruktivistik
sebuah pengetahuan bukanlah kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang bisa
dipelajari, melainkan sebagai konstruksi kognitif seorang terhadap objek,
pengalaman maupun hubungannya. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada dan
teresdia dan sementara orang lain tinggal menerimanya. Pengetahuan adalah
sebagai suatu pembentukan yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat
mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman-pemahaman baru.
Pengetahuan bukanlah sesuatu yang
sudah ditentukan, melainkan sesuatu proses pembentukan. Semakin banyak
seseorang berinteraksi dengan objek dan pengetahuan tersebut akan mengikat dan
lebih rinci.
Aspek-aspek pembelajaran
konstruktivisme
1. Asimilasi
Merupakan proses
kognitif dan penerapan pengalaman baru ketika seseorang memadukan stimulus/
persepsi kedalam skemata/ perilaku yang sudah ada.
2. Akomodasi
Dalam menghadapi
rangsangan/ pengalaman baru seseorang tidak dapat mengasimilasikan pengalaman
yang baru dengan skema yang telah dipunyai. Pengalaman yang baru itu bisa jadi
sama sekali tidak cocok dengan skema yang telah ada. Dalam keadaan demikian
orang akan mengadakan akomodasi. Akomodasi adalah suatu proses struktur
kognitif yang berlangsung sesuai dengan pengalaman baru, proses kognitif
tersebut menghasilkan terbentuknya skema baru dan hilangnya skema lama.
Jadi dalam asimilasi,
individu memaksakan struktur yang ada padanya kepada stimulus yang masuk
artinya, stimulus dipaksa untuk memasuki salah satu yang cocok dalam struktur
mental individu yang bersangkutan. Sebaliknya dalam akomodasi individu dipaksa
mengubah struktur mentalnya agar cocok dengan stimulus yang baru itu. Dengan
kata lain asimilasi bersama dengan akomodasi secara terkoordinasi dan
terintegrasi menjadi penyebab terjadinya adaptasi intelektual dan perkembangan
struktur intelektual.
Menurut E. Mulyasa inquiry adalah cara menyadari apa yang
telah dialami. Sistem belajar mengajar ini menuntut siswa berfikir, model
pembelajaran ini menempatkan siswa pada situasi yang melibatkan mereka pada
kegiatan intelektual dan memproses pengalaman belajar menjadi sesuatu yang
bermakna.
Sedangkan menurut Golo
dalam bukunya Trianto mendesain model pembelajaran inovatif progresif inquiry adalah suatu rangkaian kegiatan
belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk belajar
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Jadi, metode inquiry adalah suatu proses belajar
mengajar yang berpusat pada siswa, guru tidak perlu menjejalkan seluruh
informasi kepada siswa. Guru hanya membimbing suasana belajar siswa sehingga
mencerminkan proses penemuan bagi siswa. Materi yang disajikan boleh berupa
informasi, akan tetapi siswa diberi kesempatan untuk mencari dan menemukan
informasi dari bahan ajar yang dipelajari. Dengan metode inquiry akan mendorong
siswa untuk mengembangkan potensi intelektualnya dengan menemukan hubungaan dan
keteraturan dari materi yang sebelumnya dipelajari, siswa menjadi lebih mudah
mengerti struktur materi yang telah dipelajari.
Menurut penulis, model yang cocok
untuk siswa SD/MI yaitu model inquiry terpimpin. Guru sebagai fasilitator bagi
siswa dan memandu arah berfikir siswa serta mengajak untuk berfikir kritis dan
kreatif, dan melatih siswa untuk belajar mandiri dan aktif mencari informasi
atau sumber terkait materi pembelajaran.
Sesuai dengan hasil
obserfasi yang penulis lakukan di MI NU NURUL ISLAM SEMARANG, model inquiry ini
yang bersumber dari paham konstruktivisme terbukti memberikan dampak positif
bagi siswa, terbukti ketika siswa mendapatkan tugas mereka merasa tidak
terbebani karena semua pertanyaan yang telah diberikan berhubungan dengan
lingkungan sekitar dan sesuai dengan pengalaman yang pernah dialami para siswa
sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar