Senin, 14 Mei 2012

TEKNIK PENULISAN BUKU ILMIAH

TEKNIK PENULISAN BUKU ILMIAH
  • Pengertian Buku Ilmiah
Menurut Prof.Komaruddin ddan Dra. Yooke tjuparmah S. Komaruddin .M.Pd. dalam bukunya Kamus istilah Karya Tulis ilmiyah, buku Ilmiyah adalah bukku yang berisi pemaparan dan penjabaran suatu bidang ilmu pengetahuan. Umumnya di dasarkan pada premise, asumsi,hipotesa atau teas, metodologi ilmiyah yang di gunakan dan pradigma yang jelas.
Sedangkan dalam buku yang bejudul Pedonan Penulisan Karya ilmiyah guru , bukku Ilmiyah adalah karya tulis yang berisi bahanpelajaran yang di gunakan untuk meninngkatkan kwalitas pembelajaran.
Jadi, buku ilmiah adalah buku yang di susun secara ilmiyah dan terstruktur , sehingga akan lebih mudah dan di pelajari dan di pahami.
  • Tujuan Penulisan Buku Ilmiah
  • Tujuan umum
Menambah wawasan kita semua seebagai Mahasiswa fakultas Tarbiyah, yang nantinya didesain sebagai calon pendidik.
  • Tujuan khusus
Secara khusus tujuan khusus teknik buku ilmiyah adalah :
Agar para mahasiswa dapat memahami pengertian buku ilmiyahdan mampu menyusunnya dan mampu mengetahui teknik penulisan ilmiyah yang telah di tetapkan.
Agar para mahasiswamengetahui langkah –langkah yang harus di lakukan dalam pembuatan buku ilmiyah.
Agar para mahasiswa mengetahui lebih jauh contoh –contoh buku ilmiyah yang lain , selain buku pelajaran atau buku pegangan.
  • Ruang Lingkup Buku Ilmiah
  • Bagian awal
Halaman sampul
Halaman judul
Kata pengantar
Daftar isi
  • Bagian inti
Pendahuluan
Pembahasan
Penutup
  • Bagian akhir
Daftar pustaka
Pernyataan keaslian tulisan
Lampiran
Riwayat hidup
  • Langkah-Langkah Penyusunan Buku Ilmiah
Penemuan gagasan menulis
Hal-hal yang yang dilakukan sebelum membuat tulisan
Memperbanyak membaca buku
Memperhatikan fenomena kehidupan
Melakukan survei buku
Mempelajari segmen pembaca
Mendiskusikan topik
Perumusan
  • Langkah-langkah perumusan tulisan
Menentukan tema
Menentukan topik
Merumuskan judul
Menyiapkan regangan (outline)
Menyiapkan sumber suara
Mulai menulis buku
Langkah-langkah menullis buku
Menggunakan rumusan 4W+1H
Mennuliskan gagasan secara tematis
Jangan memikirkan tata bahasa
Menulis tidak selalu dimulai dari bab awal
  • Contoh-Contoh Buku Ilmiah
Bukku pelajaran
Modul
  • Diktat
  • Ciri-ciri Buku Diktat :
Diktat umumnya di susun oleh guru untuk mengajar keperlusn sendiri.
Diperbanyak dan diedarkan secara terbatas.
Cakupan isi doktat menyelirih akan tetapi singkat.
Cakupan banyak Diktat setelah di sempurnakan akhirnya menjadi buku pelajaran. Sehingga serinng di katakana diktat adalah calon buku pelajaran.
  • Terjemah
  • Syarat menjadi seorang penerjemah:
Menguasai materi yang akan diterjemahkan
Menguasai bahasa asing (bahasa sumber)
Menguasai bahasa Indonesia (atau bahasa penerima)
Menguasai teknik penerjemahan
Editor

TEKNIK PENULISAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

TEKNIK PENULISAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
 
  • Tujuan Penulisan Laporan Hasil Penelitian
Menurut Moh Nazir . Ph. D dalam bukunya METODE PENELITIAN.  Laporan hasil penelitian di susun bertujuan untuk :
Pertama : sebagai media komunikasi antara peneliti dengan pembaca ataupun antara peneliti dengan badan – badan yang akan menggunakan hasil pennelitian tersebut.
Kedua : sebagai penyampaian pengalaman peneliti dalam meneliti dan hassil – hasilnya kepada masyarakat.

  • Pengertian Laporan Hasil Penelitian
Makna laporan (dari kata latin , reporto)adalah “ membawa kembali , menyampaikan ,atau mengorbankan ‘.
Laporan hasil penelitian termasuk laporan ilmiah bersifat akademis yang secara formal di tujukan bagi pembaca tertentu dan terbatas dalam lingkungan akademis, harus tetap menjaga nilai-nilai komunikatif, yakni enak di baca, mudah di fahami, dan objektif.

  • Ruang Lingkup Laporan Hasil Penelitian
Format dan sistematika penulisan.
Tujuan dan manfaat penyusunan laporan .
Pembaca yangmenjadi sasaran untuk membaca laporan
Etika kepenulisan
Dimensi tujuan
Dimensi sarana
Dimensi aksi atau politik

  • Langkah Penyusunan Laporan
  • Bagian awal
Halaman judul
Halaman pendahuluan
Halaman daftar isi
Halaman daftar table (jika ada)
Halaman daftar gambar (jika ada)
Halaman lempiran (jika ada)
  • Bagian Inti
Interpretasi / diskusi Kesimpulan dan Saran – Saran hasil Metodolagi hipotesis (jika belum di cakup pada pasal sebelumnya) penelaahan kepustakaan termasuk perusumusan hipotesis (jika tidak di sediakan tersendiri,
  • Bagian Akhir
Daftar pustaka
Lampiran-lampiran (jika ada),

Kamis, 10 Mei 2012

ARTIKEL LINGKUNGAN HIDUP

LINGKUNGAN HIDUP
    Tentunya kita semua tidak asing lagi dengan istilah global warming alias pemanasan global, ini merupakan permasalahan yang sedang kita alami di bumi ini. Pemanasan global diakibatkan karena lapisan atmosfer yang berfungsi untuk menyaring dan menyerap panas dari radiasi panas matahari sudah menipis akhirnya atmosfer sudah tidak dapat bekerja secara maksimal dan mengakibatkan bumi ini menjjadi terasa semakin panas suhu bumi semakin meningkat.
    Dalam keadaan normal atmosfer akan memberikan radiasi terhadap bumi dengan batas yang wajar sesuai dengan yang dibutuhkan oleh bumi ini. Radiasi ada yang di pantulkan kembali da nada juga yang meresap ke dalam bumi, panas ini lah yang digunakan untuk membuat hangat suhu bumi agar tidak dingin, akan tetapi sekarang kita meerasakan panasnya suhu bumi yang sangat luar biasa ini, apa penyebab kenaikan suhu di bumi? Jawabannya yaitu tenttu saja karena kerja atmosfer yang tidak bisa maksimal dikarenakan kerusakan system pada atmosfer atau sering orang menyebutnya dengan “kebocoran atmosfer” yang menyebabkan radiasi dari panas matahari yang seharusnya dimengatur radiasi yang akan diterima oleh bumi menjadi tidak terkontrol dan terkendali sesuai dengan kebutuhan.
    Penyebab menipisnya atmosfer dikarenakan ulah manusia yang bertidak tidak peduli terhadap lingkungan, diantara yaitu: limbah pabrik, limbah rumah tangga, penebangan hutan besar-besaran, minyak wangi dan lain-lain. Masih banyak lagi penyebab penyebab yang lainnya. Perlu kita ketahui bahwa sattu liter bensin yang biasa kita gunakan untuk kebutuhan kita berkendara juga termasuk sikap yang dapat membuat menipisnya atmosfer bbumi kita tercinta ini, bagaimana cara kita agar dapat mengembalikan seperti semula? Jaawabannya kita tidak akan dapat mengembalikan seperti semula karena sudah terlanjur menipis, yang dapat kita lakukan hanyalah kiat-kiat untuk meminimalisir aktifitas-aktifitas yang merugikan lingkungan.
    Misalnya saja kita budayakan jalan kaki ketika memang jarak yang akan kita tempuh dapat di jangkau dengan jalan kaki, menanam pohon disekitar lingkkungan kita jangan malah menebang pohon yang ada karena dengan banyaknya pohon akan dapat memperbanyak produksi oksigen yang sangat bagus untuk kita semua sebagai makhluk hidup yang sangat membutuhkan akan oksigen dan dapat memperlambat penipisan oksigen.
    Melihat fenomena alam dalam lingkungan hidup kita yang sangat memprihatinkan, marilah kita sayangi lingkungan kita, menjaga amanah dari yang maha kuasa dengan baik tidak merusak yang sudah di amanahkan kepada kita sebagai hambaNya. Sadarkan diri dan lingkungan agar tercipta lingkungan yang aman dan nyaman untuk semua dzat yang telah di ciptakan yang maha segalanya.    

TEKNIK PENULISAN MAKALAH

TEKNIK PENULISAN MAKALAH
    Makalah merupakan karya tulis ilmiah yang berisi pendapat yang turut membahas suatu pokok persoalan atau topik dan ditulis secara sistematis dan runtut, logis serta objektif yang disajikan untuk forum.
 A. Tujuan penulisan makalah
  • Menyampaikan gagasan
  • Memenuhi tugas dalam studi
  • Mendiskusikan gagasan dalam
  • Mengikuti perlombaan
  •  Menyebarluaskan ilmu pengetahuan atau hasil penelitiian
B. Ruang lingkup penulisan makalah
  • Menyusun pola pikir
  • Mengenali persoalan
  • Menentukan tujuan
  • Menentukan kepada siapa makalah disajikan, untuk tataran pembaca ada empat:
  • Tingkat pandidikan
  • Tingkat pengalaman
  • Pekerjaan
  • Hubungan penyaji dan pembaca
  • Pengumpulan bahan dan pengolahan data
C. Penulisan makalah
  • Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
  • Pengetikan format penulisan
  • Pencantuman kutipan
  • Pembuatan catatan kaki
  • Penulisan daftar pustaka
  • Koreksi akhir makalah
D. Langkah penyusunan makalah
  • Menentukan tema dan judul makalah
  • Pendahuluan
  • Permasalahan
  • Pembahasan
  • Penutup:
  • Simpulan
  •  Saran

TEKNIK PENULISAN KORAN/MAJALAH

TEKNIK PENULISAN ARTIKEL KORAN/MAJALAH
  1. Pengertian artikel
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia): karya tulis lengkap di media massa seperti surat kabar, majalah, tabloid dan sebagainya.
Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka: karangan di surat kabar, majalah dan sebagainya
Kamus lengkap karya Prof. Drs. S. Wojowasito dan W. J. S Poerwodarmito: artikel berarti karangan
Menurut Haris Sumadiria: tulisan lepas berisi opini seseorang yang mengupas tuntas suatu masalah tertentu yang sifatnya aktual dan atau kontroversi dengan tujuan untuk memberitahu (informatif) dan meyakinkan (persuasive argumentatif) , atau menghibur khalayak pembaca (rekreatif)
Jadi pengertian artikel Koran adalah tulisan lepas seseorang yang berisi opini seseorang tentang pemikiran-pemikirannya dalam segala aspek di kalangan masyarakat yang diterbitkan di media cetak Koran, sedangkan pengertian artikel majalah sama seperti artikel di Koran hanya saja yang membedakan adalah termuat di dalam sebuah majalah.  

2. Tujuan penulisan artikel
  • Informasi
 untuk menyampaikan informasi secepatnya kepada masyarakat yang seluas-luasnya. Setiap informasi yang disampaikan harus memenuhi kriteria dasar: actual, akurat, factual, menarik/penting, benar, lengkap, utuh, jelas, jujur, berimbang, relevan, bermanfaat dan etnis.
  • Edukasi
Untuk menyampaikan informasi yang mendidik (to educated)
  • Koreksi
Untuk mengawasi atau mengontrol kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif agar kekuasaan mereka tidak menjadi korup dan absolut.s
  • Rekreasi
Untuk menghibur atau sebagai wahana rekreasi yang menyenangkan sekaligus yang menyehatkan bagi semua lapisan masyarakat. Artinya apapun pesan rekreatif yang disajikan. Tidak boleh yang bersifat negative apalagi destruktif.
  • Mediasi
Untuk menghubungkan berbagai peristiwa yang terjadi di berbagai dibelahan bumi dengan kita sebagai pembaca.
3. Ruang lingkup artikel Koran/majalah
  • Artikel praktis
Artikel yang bersifat petunjuk praktis tentang cara melakukan sesuatu (how to do it) misalnya petunjuk cara membuka internet, cara praktis merawat tanaman bonsai, kiat ramping dalam waktu 15 hari.
  • Artikel ringan
Artikel ini lazim ditemukan pada rubrik anak-anak, remaja, wanita, dan keluarga. Artikel jenis ini banyak mengangkat topik balasan yang ringan dengan cara penyajiannya yang ringan pula, dalam arti tidak menguras fikiran kita untuk menerima atau mencernanya, kita sebagai pembaca tidak memerlukan persiapan dan perhatian secara khusus. 
  • Artikel halaman opini
Artikel ini lazim ditemukan pada halaman khusus opini bersama tulisan opini yang lain yakni tajuk rencana, karikatur, pojok, kolom dan surat pembaca. Artikel opini mengupas suatu masalah secara serius dan tuntas dengan merujuk pada pendekatan analitik akademis, dan sifatnya terlalu berat.
  • Artikel analisis ahli
Artikel ini biasanya kita temukan pada halamn-halaman muka, berita atau halaman utama atau rubrik-rubrik khusus tertentu, sesuai dengan namanya, artikel jenis ini ditulis oleh ahli atau pakar dibidangnya dalam bahasa yang popular dan omunikatif.
D. Langkah penyusunan artikel Koran/majalah
  • Temukan sumber ide artikel
Menurut Prof. Wayne N. Thompson dalam fundamental of Communication (1957). Sumber ide yang diangkat dari sumber topik dapat dilacak dari, antara lain: pengalaman pribadi, hobi atau keterampilan. Pengalaman pekerjaan atau profesi, pelajaran sekolah, kuliah, penataran atau pelatihan dan lain-lain.
  • Menyeleksi dan menetapkan ide
Syarat ide yang baik itu merujuk pada tiga hal yakni aktual, relevan, dan terjangkau.
  • Tetapkan topik secara spesifik
Dalam penulisan artikel, topik sebaiknya dirumuskan dalam satu kalimat yang utuh.
  • Pilih judul provokatif
Judul adalah pemicu daya tarik pertama pembaca untuk membaca artikel kita atau justru segera melewati dan melupakannya.
  • Rumuskan tesis secara ringkas
Tesis adalah pendapat utama dari keseluruhan uraian artikel yang kita tulis atau biasa disebut kesimpulan.
  • Buatlah kerangka sederhana
Untuk memudahkan dalam membuat tesis, sebelum kita menuangkan gagasan-gagasan kita, buatlah kerangka tesis terlebih dahulu.
  • Pilih referensi yang relevan
Sebenarnya terdapat berbagai cara yang bisa kita pakai ketika menulis kutipan untuk artikel, diantaranya menggunakan kutipan lengkap tanpa halaman kutipan. Kutipan yang hanya menyebutkan nama penulis, judul buku, dan tahun terbit, kota terbit, dan nama penerbit tidak dicantumkan, khusus untuk yang terakhir, kutipan seperti ini cukup sederhana dan para penulis menyukainya.
  • Menulis artikel yang sesungguhnya
Ketika semua persiapan telah selesai dan siap, maka waktunya menulis artikel yang sesungguhnya pun bisa dimulai.

RESENSI BUKU (REVIEW BOOK)

RESENSI BUKU (REVIEW BOOK)
A. Pengertian resensi buku
  1. Dari segi bahasa
Resensi berasal dari bahasa Belanda “Recentie” yang berarti wawasan. Wawasan yang dimaksud adalah wawasan akan baik atau buruknya suatu karya.
2.  Kamus besar bahasa Indonesia
Resensi berarti pertimbangan atau pembicaraan tentang suatu karya kreatifitas, bisa berupa buku, film, pagelaran seni, musik, dan lain-lain yang sifatnya baru terbit atau launching.
3.  Kamus istilah karya tulis ilmiah
Resensi atau ulasan adalah suatu penjelasan, kupasan, komentar, interpretasi, atau kritik mengenai suatu hal, khususnya karya tulis ilmiah.
Ulasan buku (resensi buku) merupakan pertimbangan nilai dan makna buku yang dalam pembahasannya lebih dititik beratkan pada pertimbangan ilmiah yang dilengkapi dengan sejumlah argumentasi.
B.  Tujuan resensi bukuMemberikan informasi kepada khalayak tentang adanya buku yang baru terbit.
  • Menimbang agar buku atau suatu pementasan memperoleh perhatian dari orang-orang yang membutuhkannya.
  • Meberikan penilaian dan penghargaan terhadap isi suatu buku atau pementasan sehingga penilaian itu diketahui khalayak.
  • Melihat kesesuaian latar belakang pendidikan ilmu pengarang (untuk buku) dan kesesuaian karekterisasi tokoh, penokohan, setting, (untuk pementasan) dengan bahan yang ditulisnya atau sajian pementasan.
  • Menghargai keunggulan dari suatu penulisan buku/ penyajian pentas.
  • Mengungkap kelemahan/ suatu penulisan dan sistem penulisan/ alur pementasan.
  • Memberikan pujian atau kritikan yang konstruktif terhadap bobot ilmiah atau nilai sastra (untuk buku fiksi) karya tulis seseorang terhadap segala unsur pementasan.
C. Ruang lingkup resensi buku
  1. Unsur-unsur resensi
  • Estetika perwajahan karya yang sedang diresensi.
  • Latar belakang penulisan dan pengalaman penulis.
  • Tema dan judul dikaitkan dengan minat pembacanya.
  • Penyajian dan sistematika karya yang sedang diresensi.
  • Deskripsi teknis buka atau karya yang sedang diresensi.
  • Jenis buku atau karya yang sedang diresensi.
  • Keunggulan buku atau karya yang sedang diresensi.
  • Kelemahan buku atau karya yang sedang diresensi.
2.  Metode menulis resensi
  • Metode klasik
Metode klasik yaitu metode dimana penulis resensi mempertimbangkan bobot suatu karya yang dihadapinya. Diukur dengan standar yang ditentukan oleh kekuatan dan kebiasaan dalam bidang khusus, dimana karya itu diturunkan. Tempat karya tersebut, mewarnai tinjauan resensi dan inilah yang membedakan antara metode resensi klasik dengan metode resensi lainnya.
  • Metode laporan
Metode laporan adalah metode menulis resensi yang bersifat deskriptif atau penggambaran. Penulis memberikan gambaran tentang isi dari suatu karya (buku, seni, musik, dll). Isi dalam karya-karya tersebut dilukiskan termasuk pementasannya, programnya, serta mengutarakan pendapat kita sebagai penulis resensi melalui perincian yang dipilih atau diabaikan.  
  • Metode panoramik
Metode panoramik, yaitu metode resensi dengan pandangan kita sebagai penulisnya yang bersifat bersejarah. Bersamaan dengan memberikan pertimbangan terhadap suatu karya, penulis membanding-bandingkan dengan seluruh rentetan sejarah atau yang pernah terjadi sebelumnya. Misalnya, berkaitan dengan karya-karya terdahulu yang berkategori sama (buku-buku yang sama), pagelaran-pagelaran yang sama atau musik dari ruang atau kelas yang sama tingkatnya.
  • Metode impresionistik
Metode impresionistik, yaitu metode resensi dengan konsepsi “petualangan jiwa terhadap karya agung”. Penulis resensi yang berbakat impresionistik, mengandalkan, pertimbangannya terhadap suatu karya (buku, pagelaran, lukisan, musik, film, dll). Dengan melihatnya dari sudut pengaruhnya yang membuat diri penulis menjadi insan yang sensitif. Mutu kritik demikian tergantung pada penilaian subjektif pribadi kita penulisnya.
D. Prinsip resensi
Bahasa yang digunakan harus jelas, tegas, tajam,dan akurat. Selain itu juga, bahasa yang digunakan harus efektif, lengkap strukturnya, dan benar tata tulisnya.
Pilihan kata yang digunakan harus baik, tepat, dan tidak konotatif.
Format dan isi resensi harus disesuaikan dengan kompetensi, minat dan motivasi pembaca.
Objektif, seimbang, dan proporsional dalam menyampaikan timbangan terhadap buku atau hasil karya.

E. Langkah-langkah membuat resensi buku
  • Peresensi harus bersikap objektif terhadap sesuatu yang akan diresensi dan menanggalkan sepenuhnya sikap subjektifitas.
  • Peresensi mempunyai wawasan yang cukup luas terhadap bahan yang akan diresensi.
  • Peresensi harus mencoba membandingkan dengan sajian bentuk lain yang memiliki kesesuaian dengan bahan yang akan diresensi.
  • Peresensi harus mencoba memberikan komentar dengan acuan yang jelas dan terarah pada bagian yang diberi komentar agar tidak menimbulkan kesalah tafsiran antara resentator dengan penulis tersebut.
  • Peresensi harus mengungkapkan data berupa bagian atau unsur-unsur yang diresensi secara jelas dan lengkap agar dapat dengan mudah dihubung-hubungkan antara keduanya oleh pembaca.
  • Peresensi harus menghindari interpretasi yang keliru terhadap bahan yang diresensi yaitu dengan cara mengetahui dengan jelas tujuan dan arah penulis/ penyaji karya tersebut.
F. Dasar-dasar menulis resensi buku
  • Memahami atau menangkap tujuan (maksud) pengarang dengan karya yang dibuatnya.
  • Memiliki tujuan dalam membuat resensi buku.
  • Harus mengenal atau mengetahui selera dan tingkat pemahaman dari para pembaca.
  • Mempunyai pengetahuan dan menguasai berbagai disiplin ilmu pengetahuan sebagai tolak ukur ketika mengemukakan keunggulan dan kelemahan buku.
Jadilah pengamat buku sekaligus kolektor buku.


TEKNIK PENULISAN ARTIKEL JURNAL ILMIAH

TEKNIK PENULISAN ARTIKEL JURNAL ILMIAH

Artikel itu merupakan istilah umum bagi setiap majalah, pendapat itu memang tidak salah karena masyarakat Eropa dan Amerika pada tahun 1950-an dulu menyebut setiap tulisan di media massa cetak itu adalah sebagai artikel: tidak peduli apakah tulisan itu berbentuk feature atau yang lain. Semuanya disebut artikel, selama tulisan itu dimaksudkan untuk dimuat dalam media massa cetak.
    Namun, artikel saja dengan artikel jurnal ilmiah berbeda, menulis artikel jurnal ilmiah berbeda dengan menulis di media cetak yang populer, seperti Koran atau majalah. Perbedaan ini berkaitan dengan gaya dan sistematika penulisan.
“apa sebenarnya yang harus kita lakukan ketika akan memulai menulis artikel jurnal ilmiah?”
Pengertian artikel jurnal ilmiah
Kata artikel jurnal ilmiah didefinisikan sebagai suatu karangan faktual tentang suatu masalah secara lengkap, untuk dimuat di jurnal ilmiah (bukan majalah, Koran, dan tabloid) dan mentaati gaya selingkung jurnal ilmiah dengan tujuan untuk menyampaikan gejala dan fakta, dengan metode mengkaji fakta, objek atau gejala secara objektif.
    Setiap jurnal seharusnya memiliki gaya yang dianut secara konsisten. Gaya ini biasa dinamai dengan gaya selingkung (inhouse style), yang menjadi salah satu perinci kepribadian dan jati diri suatu jurnal(Rifai, 1995).
A.  Tujuan penulisan artikel jurnal ilmiah
Menulis suatu jurnal ilmiah diharapkan mampu memberi manfaat bagi penulis maupun pembacanya, diantaranya sebagai berikut:
  1. Wahana diskusi dan sosialisasi gagasan, Sebagai seorang yang intelektual, seorang penulis adalah orang yang selalu resah atas berbagai hal yang dibaca, dilihat, didengar, bahkan yang dialaminya sendiri.
  2. Kontribusi pemikiran dalam rangka mencari solusi suatu permasalahan, Bagi penulis, menulis artikel di jurnal dalam rangka menyumbangkan kontribusi pemikirannya untuk mencari solusi suatu masalah yang dihadapi suatu masyarakat atau bangsa.
B. Ruang lingkup artikel jurnal ilmiah

Ruang lingkup atau dapat disebut dengan jenis-jenis artikel menurut tingkat kesulitan yang dihadapi diantaranya:
  1. Artikel praktis, lebih banyak bersifat petunjuk praktis tentang cara melakukan suatu hal.
  2. Artikel ringan, sering ditemukan pada rublik anak-anak remaja, wanita, dan keluarga. Artikel jenis ini lebih banyak mengangkat topik bahasan yang sederhana.
C. Langkah penyusunan artikel jurnal ilmiah

Seorang calon penulis harus mampu menulis artikel di jurnal ilmiah dengan prosedur teknis yang standar dan lazim.
  1. Perencanaan penulisan naskah, Artikel ilmiah adalah representasi hasil pemikiran penulis atau suatu objek kajian kepada pembaca melalui bahasa tulis dengan mengikuti sistematika dan kaidah penulisan ilmiah.
  2. Sistematika penyusunan artikel jurnal ilmiah
  • Judul
Judul artikel hendaknya mencerminkan dengan tepat masalah yang dibahas pilihan kata-kata harus tepat, mengandung unsur-unsur utama masalah, jelas, dan setelah di susun dalam bentuk judul harus memiliki daya tarik yang cukup kuat bagi pembaca.
  • Nama penulis
  • Tetap menulis semua penulis tetap dicantumkan
  • Mencantumkan nama penulis utama saja disertai tambahan dkk
  • Abstrak dan kata kunci
  • Abstrak dan kata kunci harus selalu ada dalam setiap artikel yang ditulis untuk dimuat dalam jurnal, kata kunci hendaknya disertai dangan 3-5 kata kunci.
  • Pendahuluan
Di bagian ini diuraikan hal-hal yang dapat menarik perhatian pembaca dan memberikan acuan (konteks) bagi permasalahan yang akan dibahas
  • Bagian inti
Isi bagian ini sangat bervariasi, lazimnyaberisi kupasan, analisis, argumentasi, komparasi, keputusan, dan pendirian atau sikap penulis mengenai masalah yang diberikan.
  • Penutup
Penutup biasanya diisi dengan simpulan atau penegasan pendirian penulis atas masalah yang dibahas pada bagian sebelumnya. Sebagian penulis menyertakan saran-saran atau pendirian alternatif.
Langkah penyusunan artikel jurnal ilmiah
  • Pengembangan gagasan
Gagasan yang dikemukakan dalam jurnal adalah gagasan berfikir ilmiah. Gagasan itu dapat berupa hasil berfikir konseptual tentang topik tertentu dalam suatu bidang ilmu.
  • Perencanaan penulisan naskah
  • Perencanaan isi artikel
  • Perencanaan format dan teknik penulisan
  • Perencanaan bahasa
  • Pengembangan paragraf
Pada hakekatnya adalah suatu bentuk pengungkap satu gagasan dasar dan satuan bentuk pengungkap yang berstruktur dalam karya tulis.
  • Finalisasi
Salah satu proses yang lazim dalam finalisasi adalah revisi naskah

Rabu, 09 Mei 2012

Publikasi Karya Tulis Ilmiah


PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH
Pemasaran merupakan sebuah system kegiatan-kegiatan bisnis yang di desain guna merencanakan, menetapkan harga dan mendistribusi barang-barang dan jasa-jasa yang memenuhi kebutuhan kepada para pelanggan ini dan para pelanggan ini dan para pelanggan potensial. (Stanton: 1984; 7)
1.      Cara memasarkan naskah karya tulis ilmiah
1)      Mengerti dan memahami 3 unsur pemasaran, yaitu: promosi, distribusi, dan penjualan.
2)      Penulis perlu mengetahui pola pemasaran, dilihat dari unsur utama, kita dapat menggolongkan pada pemasaran penerbit ke dalam tiga golongan besar, yaitu:
a.       Golongan pertama adalah penerbit yang mempercayakan pendistribusian dan penjualannya kepada distributor tunggal.
b.      Golongan kedua adalah penerbit yang mendistribusikan naskah karya tulis ilmiahnya kebeberapa distributor/grosir, toko buku, dan penjual ritel lainnya.
c.       Golongan ketiga adalah penerbit yang sama sekali tidak mengendalikan toko buku.
3)      Mencari informasi
a.       Mencari informasi mengenai pola pemasaran dan tempat pemasarannya.
b.      Mengetahui situasi dan kondisi pada lingkungan sekitar dalam pendistribusian karyanya.
c.       Mengetahui seluk-beluk pemasaran naskah dapat menghindari dari kemungkinan konflik antara penulis dengan penerbit, terutama dalam hal perhitungan royalti dan cetak ulang.
2.      Teknik menembus publikasi ilmiah
1)      Tulisan yang dibuat sesuai dengan bidang penulis
2)      Bahasa yang digunakan adalah bahasa ilmiah popular (mudah dipahami) dan tidak berbelit-belit
3)      Tulisan harus sistematis
4)      Mencantumkan semua persyaratan dengan baik dan benar
5)      Mencari informasi agar mengetahui/mengenal siapa dan bagaimana karakter sebuah media
3.      Contoh surat pengantar
Surat pengantar merupakan sebuah surat yang dikirim bersama dengan naskah yang akan diajukan kepada penerbit yang berisi identitas penulis dan disertai dengan tujuan penulis.
Jangan sampai lupa, dalam surat pengantar kepada redaksi lampirankan riwayat hidup singkat (curriculum vitae) kita.
4.      Harga maha lkarya tulis ilmiah
Karya tulis memiliki peran yang penting dalam menaikkan angka kredit dalam pengembangan profesi jabatan guru. Angka kredit adalah suatu angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi kerja yang telah dicapai oleh seorang guru dan merupakan salah satu syarat untuk kenaikan pangkat atau jabatan guru (Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Guru, Jakarta: 2005)
            Karya tulis ilmiah dapat mendapatkan pengakuan dalam bentuk angka kredit terdiri atas beberapa jenis diantaranya:
a.       Karya tulis hasil penelitian, survei, dan evaluasi. Jika dipublikasikan secara nasional kreditnya sebesar 12,5, sedangkan diterbitkan dalam majalah ilmiah yang diakui oleh Depdikbud kreditnya sebesar 6,0
b.      Karya tulis berupa tinjauan dalam bidang pendidikan, penilaian, dan bidang lainnya. Jika dipublikasikan bentuk buku dan diedarkan secara nasional dihargai 8,0, dan jika dimuat dalam majalah imiah dihargai 4,0
c.       Makalah berupa tinjauan atau tulisan ilmiah, tulisan sendiri dalam bidang pendidikan, pengajaran, bimbingan, penilaian, dan sejenisnya. Jika di publikasikan dihargai 3,5
d.      Tulisan ilmiah popular dalam media masa seperti surat kabar, majalah dan yang sejenisnya, setiap sekali terbit dihargai 2,5
e.       Penyampaian makalah dalam bentuk prasaran pada pertemuan ilmiah seperti seminar, lokakarya, diskusi panel, dan yang sejenisnya dihargai 2,5
f.       Buku pelajaran atau modul, setiap buku yang bertaraf nasional dihargai 5,0 dan yang bertaraf provinsi 3,0
g.      Diktat pelajaran, setiap diktat dihargai 1,0