PENYUNTINGAN
KARYA TULIS ILMIAH
Dalam penulisan karya tulis ilmiah, proses penyuntingan
sangat penting untuk dilakuakan, penyuntingan merupakan aktifitas menyiapkan
naskah dan sebagainya untuk diedarkan atau diterbitkan dalam bentuk cetakan
dengan memperhatikan tata penyajiannya.
Dalam proses penyuntingan yang dilakukan pada isi.
Paragraf, ragangan atau outline harus
memperhatikan aturan-aturan yang telah ditentukan. Misalnya dalam penyuntingan
paragraph perlu memperhatikan susunan kata. Dalam penyuntingan ragangan perlu
memperhatikan kesempurnaan dari gagasan karya tulis dan lain sebagainya.
Dapat dikatakan bahwa baik atau tidaknya suatu karya
tulis ilmiah harus mampu lolos dari proses editing karya tulis ilmiah.
1.
Memahami hakikat editing karya tulis
ilmiah
Penyuntingan
adalah aktifitas menyiapkan naskah dan sebagainya untuk diedarkan dan
diterbitkan dalam bentuk cetakan dengan memperhatikan tata penyajiannya. Untuk
menjadi penyunting (editor) yang baik dan bertanggung jawab, seseorang
hendaklah memahami dan menghayati eksistensi profesionalisme penyyuntingan
diantaranya:
a. Memahami
prinsip tata permainan bahsa-bahasa.
b. Memahami
teknik penulisan sesuai dengan laras tulisan dan sekaligus memahami tata
permainan bahasa dalam bahasa tulis.
c. Memahami
pertalian erat antara dunia penulisan dan dunia marketing.
d. Yakin
bahwa topik yang ditulis akan mendatangkan pencerahan bagi pembaca.
e. Jernih
dan objektif dalam menyikapi perbedaan pendapat.
f. Memahami
kecenderungan yang berlangsung dan berkembang terus-menerus dalam masyarakat.
2.
Editing isi/ materi/ gagasan
Isi/
materi/ gagasan sebuah karya tulis ilmiah sangat mempengaruhi diterima atau
tidaknya oleh pembaca, maka dari itu hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam
suatu isi adalah:
a. Perbaikan
daya tarik
b. Bahasa
komunikatif
c. Tata
karma penulisan feature
d. Perombakan
alenia naïf dan pedant
e. nada
penulisan yang bersahabat
3.
Editing paragraf
Adapun
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengeditan paragraph karya
tulis ilmiah agar menjadi paragraf yang efektif adalah:
a. Ungkapan
tindakan penting dengan kata kerja yang tepat,bukan dengan kata benda.
b. Letakkan
pelaku sebagai subjek sedekat mungkin dengan kata kerjanya.
c. Letakkan
informasi yang lebih singkat sebelum infomasi yang panjang dan kompleks.
d. Pelihara
integritas atau kesatuan (Co-Core-Others)
e. Letakkan
informasi yang familiar dan berulang di awal kallimat.
f. Letakkan
informasi baru dan tidak terduga di akhir kalimat dan berilah penekanan (stress).
g. Susunlah
tali-tali topik untuk membentuk paparan informasi yang koheren dan konsisten.
h. Buatlah
rancangan issue untuk setiap paragraf
tulisan dan setiap issue harus berkaitan
dengan isi diskusi.
i.
Rumuskan maksud-maksud kalimat (sentence point) yang tepat untuk setiap
unit tulisan (discourse).
j.
Bisakan untuk meletakkan sentence point di bagian akhir issue,
jangan dibagian akhir diskusi.
4.
Editing ragangan/ outline
Struktur
outline bergantung pada banyak hal yang berhubungan dengan tujuan karangan dan
kehendak penulis. Hal yang perlu diperhatikan dalam outline adalah outline
harus selalu mendahulukan penjelasan masalah dan tujuan karangan supaya setiap
pembaca dapat mengetahui apakah yang akan dijumpainya di dalam karangan.
5.
Editing kebahasan
Dalam
segi sintagmatik penyebab kesalahan berbahasa dapat di sebabkan dari dua hal.
Yang pertama karena faktor berkurangnya konsentrasi dan perhatian. Yang kedua
disebabkan kurangnya pengetahuan teoritis, kebahasaan, hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam editing bahasa adalah:
a. Interferensi
atau pencampuran bahasa.
b. Kedwibahasaan
atau bilingualisme.
c. Pemerolehan
bahasa.
d. Pengajaran
bahasa.